Fadhil Ashari On Kamis, 08 Desember 2011

INDAHNYA PERSAHABATAN
oleh : Muhammad Fadhil Ashari
Iwan  berangkat ke sekolahnya dengan di antar  oleh supir pribadinya. Tiba di sekolah , Iwan duduk di tempat biasanya bersama temannya yang bernama Adi . Adi adalah anak dari seorang petani dan penjual kue . setiap hari dia harus berjalan kaki dengan menempuh jarak sekitar  satu setengah  kilometer  dari rumahnya.
Bel pun berbunyi menandakan waktu untuk belajar telah dimulai. Bu guru pun masuk ke ruangan . Para siswa memulai pelajaran dengan membaca doa . Pelajaran pertama ,  bahasa Indonesia. Para siswa dengan tenang mendengarkan penjelasan dari guru mereka . seusai pelajaran Bu guru menjelaskan dalam waktu dekat ini , sekolah akan mengadakan kegiatan Outbound dengan  biaya RP. 200.000 per orang . siswa di harapkan dapat mengikuti kegiatan ini karena setiap siswa harus membuat sebuah laporan tentang kegiatan Outbound ini. Siswa  di kelas itu pun terlihat senang dengan perkataan dari bu guru  termasuk Iwan yang juga kelihatan senang. Tapi lain lagi dengan Adi yang tampak murung.
Ketika jam istirahat , Iwan pergi mencari Adi. Setelah agak lama mencari , akhirnya Iwan pun dapat menemukan Adi. Adi sedang duduk – duduk di bawah pohon sendirian dengan wajah yang tampak murung. “ Adi , kok wajahmu tampak murung ?” Tanya Iwan . “ Ah , tidak ada apa-apa kok !!” jawab Adi. “Tapi waktu di kelas kau juga kelihatan tampak murung . Apa ada masalah ?? “  tanya iwan lagi. Belum sempat Adi menjawab pertanyaannya tiba-tiba Rendra dan Arga datang menghampiri Iwan dan Adi. Rendra pun langsung menjawab pertanyaan Iwan. “Jelas aja dia tampak murung . Dia kan mau ikut kegiatan Outbound , tapi dia tidak punya uang . Lagian dapat uang dari mana ? Dia kan orang miskin “ ucap Rendra. “Ayahnya saja hanya seorang petani sedangkan ibunya hanya berjualan kue keliling. Jadi bagaimana mungkin Adi dapat ikut ?” sambung Arga. Rendra dan Arga adalah anak yang nakal . selain nakal mereka juga sombong . mungkin karena orangtua mereka orang kaya makanya mereka seperti itu.
Rendra dan Arga pun pergi meninggalkan Iwan dan Adi . Adi yang dari tadi mukanya murung pun kini semakin murung. Iwan yang melihat wajah temannya itu langsung berusaha menguatkan hati Adi. “Yang sabar ya Adi. Memang mereka itu adalah anak yang nakal . Jadi perkataan mereka janganlah engkau masukkan ke dalam hati” hibur Iwan . “Iya, terima kasih Iwan” balas Adi. “Ya , sama-sama”
Iwan pun sebenarnya merasa iba dengan temannya itu . Dia pun berpikir bagaimana cara agar Adi dapat ikut kegiatan Outbound tersebut. Setelah Bel berbunyi menandakan waktu pelajaran telah usai . para siswa pun meninggalkan sekolah . Iwan pun bergegas ke rumahnya. Sesampainya di rumahnya , Iwan menceritakan tentang keinginannya untuk membayarkan Adi dalam kegiatan Outbound tersebut. Tanpa disangka orang tua Iwan mau memberikan uang untuk membantu Adi. Iwan yang mendengar itu merasa senang . memang keluarga iwan adalah keluarga yang berada. Ayahnya adalah seorang pengusaha sukses sedangkan ibunya adalah pemilik butik yang terkenal di daerah itu. Selain itu orang tua Iwan juga di kenal Dermawan dan suka menolong sehingga banyak masyarakat sekitar yang senang dan hormat pada kedua orang tua Iwan.
Sesampainya di sekolah Iwan langsung memberitahukan kabar gembira ini ke Adi . “Adi , aku punya kabar gembira buat kamu !! “ ucap Iwan. “Emang ada kabar gembira apa ? “ Tanya Adi dengan muka yang penasaran. “ Gini, kan aku tahu kamu tidak ada biaya buat ikut kegiatan Outbound tersebut , makanya aku coba bicara sama orang tuaku dan ternyata mereka mau membantumu. “ jawab Iwan. “ betulkah itu Iwan ? “ Tanya Adi lagi dengan wajah yang agak ragu. “ Bener deh ! aku nggak bohong. Jadi untuk masalah biaya kamu ndak usah khawatir. “ jawab Iwan dengan penuh semangat. “ Terima kasih sudah mau membantuku tapi aku tidak sanggup menerimanya” tegas Adi. “loh kenapa ? bukannya kamu mesti senang dengan apa yang kuperbuat untuk kamu ? apakah kamu tidak menghargai apa yang aku berikan kepadamu ini ?” tanya Iwan dengan nada bicara yang sedikit tinggi. “Bukannya begitu. Aku sangat menghargai apa yang kamu berikan kepadaku , namun kau juga harus memikirkan perasaanku ! aku memang orang miskin , namun aku tidak mau diberikan secara cuma-cuma . Aku akan berusaha sekuat tenagaku untuk mencari dana tersebut !” tegas Adi . “ Namun aku ikhlas memberikan ini kepadamu ! aku Cuma berharap agar kau dapat menerima pemberianku ini . Jadi tolong hargailah pemberianku ini Adi !” ucap Iwan.  “ ok , begini saja . Berilah aku kesempatan untuk mencari uang selama 3 hari . Jika aku tidak dapat mengumpulkan uang tersebut , aku akan menerima pemberianmu tersebut ! bagaimana ?” tanya Adi. “ Baiklah kalau begitu . Aku akan menunggu selama 3 hari . Jika kau tidak dapat mengumpulkan uang tersebut , maka izinkanlah aku untuk membantumu ! “ jawab Iwan. “Setuju !!” ucap Adi dengan suara lantang.
Keesokan harinya , Adi pun berusaha mengumpulkan uang tersebut . Dia pun bekerja mencari uang kesana kemari . Hal itu dia lakukan selama tiga hari berturut-turut. Namun ketika dia mengumpulkan uangnya , ternyata uangnya belum cukup . Adi baru mengumpulkan uang sebanyak RP. 50.000 . Akhirnya dia pun berpikir untuk menerima bantuan tersebut.
Pagi harinya ketika Iwan bertemu dengan Adi di sekolah , Iwan pun bertanya ke Adi tentang usahanya selama ini . “Bagaimana ? apakah kau dapat mengumpulkan uang tersebut ?” tanya Iwan. “ ehmm… baiklah , aku akan menerima bantuanmu tersebut . Aku mengaku aku tidak bisa mengumpulkan uang untuk kegiatan tersebut dalam waktu 3 hari. Aku hanya dapat mengumpulkan RP. 50.000 saja !!  Aku punya ide. Gimana kalau kau hanya menambahkan sisa uang yang kubutuhkan ? jadi kau hanya perlu menambahkan RP. 150.000 . Kamu tidak usah membayarkanku semuanya !” ucap Adi. “ Ndak usah . Biarkan aku tetap membayarkan semua biayamu itu ! uang yang kau dapatkan selama 3 hari ini simpanlah ! siapa tahu kau membutuhkannya suatu saat nanti ! “ balas Iwan. “ Tapi , apa tidak terlalu merepotkan bagimu ? “ tanya Adi. “ Tentu saja tidak ! kamu kan temanku dan teman harus saling tolong-menolong.” jawab Iwan . “ Terima kasih iwan. kau memang teman yang sangat baik !” ucap Adi. “ ya , sama-sama Adi.”

sumber : http://fadhilns.blogspot.com

catatan :
bagi yang  ingin cerpennya dipublikasikan di blog fadhilns.blogspot.com ini , anda dapat mengirimkan cerpen anda  di alamat email berikut :
fadhilziger@rocketmail.com atau fadhilziger@gmail.com
kemudian jika anda sudah mengirimkan cerpen anda , anda harus berkomentar di kotak komentar di bawah . Bahwa anda sudah mengirimkan cerpen anda e-mail di atas
trima kasih...!!

 KOTAK KOMENTAR 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Pages

Category

Archive

Popular Posts

Categories

Followers

Catwidget1